Pada awalnya rokok ini digunakan hanya sebagai
sarana terapi pengobatan berbagai jenis penyakit. Karena banyaknya
permintaan dari para pengguna yang merasakan efek positif dari rokok ini
maka diputuskan untuk diproduksi secara massal.
Sebelum ijin perusahaan dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, rokok ini telah melalui uji ilmiah di Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Kimia Universitas Negeri Malang, dan salah satu pabrik rokok terkemuka di Jawa Timur yang ditunjuk secara resmi oleh pemerintah untuk pengujian produk rokok. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar “Nikotin rokok ini” sangat rendah, bahkan dinyatakan mendekati 0%.
Sebelum ijin perusahaan dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, rokok ini telah melalui uji ilmiah di Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Kimia Universitas Negeri Malang, dan salah satu pabrik rokok terkemuka di Jawa Timur yang ditunjuk secara resmi oleh pemerintah untuk pengujian produk rokok. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar “Nikotin rokok ini” sangat rendah, bahkan dinyatakan mendekati 0%.
Rokok
Herbal Sin diproduksi dengan ketelitian dan kecermatan yang sangat
tinggi dan selalu mengutamakan kualitas Rasa, Higienitas serta memakai
bahan baku pilihan.
Rokok ini diciptakan oleh KH. Abdul Malik asal Malang Jawa Timur berdasarkan petunjuk yang didapat oleh Beliau saat melakukan “istikharah” dan berdasarkan pengalaman dalam pengobatan alternative. Nama Sin sendiri diambil dari nama gunung Tursina di Timur Tengah. Dalam ajaran Islam, kita meyakini bahwa Nabi Musa pernah menyaksikan penampakan Allah di gunung kecil yang katanya tidak mendapat sinar matahari secara sempurna ini. Meski hancur, namun gunung Sin telah merasakan puncak kenikmatan tertinggi berkat pejanan cahaya penampakan Tuhan. Demikian juga, pemberian nama Sin pada rokok ini juga dimaksudkan sebagai tafa‘ulan. Agar setiap penikmat rokok Sin dapat merasakan kenikmatan seperti yang dirasakan oleh gunung Sin.
Rokok ini diciptakan oleh KH. Abdul Malik asal Malang Jawa Timur berdasarkan petunjuk yang didapat oleh Beliau saat melakukan “istikharah” dan berdasarkan pengalaman dalam pengobatan alternative. Nama Sin sendiri diambil dari nama gunung Tursina di Timur Tengah. Dalam ajaran Islam, kita meyakini bahwa Nabi Musa pernah menyaksikan penampakan Allah di gunung kecil yang katanya tidak mendapat sinar matahari secara sempurna ini. Meski hancur, namun gunung Sin telah merasakan puncak kenikmatan tertinggi berkat pejanan cahaya penampakan Tuhan. Demikian juga, pemberian nama Sin pada rokok ini juga dimaksudkan sebagai tafa‘ulan. Agar setiap penikmat rokok Sin dapat merasakan kenikmatan seperti yang dirasakan oleh gunung Sin.
Pada awalnya rokok ini digunakan hanya sebagai sarana
terapi pengobatan berbagai jenis penyakit. Karena banyaknya permintaan
dari para pengguna yang merasakan efek positif dari rokok ini maka
diputuskan untuk diproduksi secara massal.
Sebelum ijin perusahaan
dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, rokok ini telah melalui uji
ilmiah di Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium
Kimia Universitas Negeri Malang, dan salah satu pabrik rokok terkemuka
di Jawa Timur yang ditunjuk secara resmi oleh pemerintah untuk pengujian
produk rokok. Hasilnya menunjukkan bahwa kadar “Nikotin rokok ini”
sangat rendah, bahkan dinyatakan mendekati 0%.
Hasil
uji Laboratorium Resmi menunjukkan nilai TAR rokok ini tinggi. “TAR”
secara standar internasional adalah pengukuran berat material asap rokok
yang mengandung racun dan bahan berbahaya lain. Umumnya apabila nilai
TAR tinggi maka nafas terasa berat, sesak dan dada sakit. Akan tetapi
nilai “TAR” pada rokok ini adalah ramuan jamu terapi kesehatan yang
membantu mengurangi racun dalam paru-paru dan mengeluarkannya dalam
bentuk lendir, sehingga nafas terasa ringan. Pembuktian secara empiris
telah banyak yang merasakan efek positifnya.
Rokok
Herbal Sin diproduksi dengan ketelitian dan kecermatan yang sangat
tinggi dan selalu mengutamakan kualitas Rasa, Higienitas serta memakai
bahan baku pilihan.
Nama SIN sendiri diambil dari salah satu nama gunung
yaitu Gunung SINAI sebuah gunung kecil dan pendek yg dianggap tidak bisa
menerima sinar matahari dengan sempurna, tetapi Nabi MUSA memilihnya
sebagai tempat penampakan Tuhan berupa cahaya.
Memang
pada akhirnya Gunung SIN luluh lantah terpecah oleh cahaya, tetapi
Gunung SIN tetap yang utama dibanding dengan Gunung yang lainnya. Oleh
karena itu Rokok Herbal ini di beri merek SIN, dengan harapan Rokok
Herbal SIN bisa menjadi puncak kenikmatan dan membawa manfaat serta
menjadi kemaslahatan untuk Ummat. Walaupun di tengah gonjang-ganjing
tentang bahaya rokok dan anggapan bahwa merokok berdampak buruk bagi
kesehatan.Komposisi 17 jenis bahan ramuan yang diolah menjadi bahan campuran tembakau pilihan, mampu menetralkan kandungan TAR dan NIKOTIN dalam rokok. Doa-doa yang dihembuskan pada bahan baku rokok berupa Energi Gelombang Pendek sangat halus, sehingga mampu memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat racun seperti infeksi, radang dan bakteri serta virus. Ramuan yang juga berfungsi sebagai jamu terapi kesehatan tersebut merupakan warisan leluhur tanpa bahan kimia maupun candu. Terdiri dari beberapa ramuan tradisional dan rempah-rempah rahasia yang berfungsi melancarkan peredaran darah, membersihkan racun dalam tubuh terutama pada saluran pernapasan, tenggorokan, dan paru-paru.
Rokok Sin
diramu dari bahan-bahan yang mengandung asam dan basa, hasil reaksinya
adalah garam, maka apabila dirasakan abu rokok ini terasa gurih yang
juga mengandung ramuan bermanfaat. Diantaranya menyembuhkan luka ringan,
sariawan atau panas dalam, gatal-gatal atau eksim kulit dan bahkan
membantu penyembuhan luka akibat penyakit diabetes dengan cara
menaburkan abu rokok ini pada bagian yang sakit.
Rokok
ini memiliki tingkat kadaluarsa cukup lama. Telah diuji bahwa rokok ini
semakin lama disimpan akan semakin terasa kenikmatannya dan tidak
mengurangi kualitas maupun manfaat ramuan yang terkandung didalamnya.
Bila di batang rokok muncul beberapa noda atau bercak, itu merupakan
hasil reaksi ramuan yang semakin matang sehingga khasiatnya semakin
cepat bekerja apabila dikonsumsi.
Berkat Ilham dan Pengalaman Medis
KH
Abdul Malik adalah Mursyid Tariqah Naqsyabandiyah Al-Husainiyah.
Muridnya berjumlah sekitar 750 ribu yang tersebar di seluruh Nusantara,
bahkan Negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei. Kiai Abdul Malik
melakukan pertemuan rutin bersama para jama’ahnya setiap Jumat Legi dan
dua minggu setelahnya pada tiap bulan. Sejak menetap di Kalianyar,
Lawang, Malang, pada tahun 1995 Kiai Abdul Malik membuka praktek
pengobatan alternatif hingga sekarang.
Awalnya,
rokok ini dibuat berkat ilham yang didapat oleh Kiai Abdul Malik saat
melakukanShalat Istikharah. Saat itu, sekitar tahun 2000, Kiai yang juga
mendapatkan ilham agar memproduksi rokok yang bisa dimanfaatkan sebagai
obat. Setelah beberapa tahun berlalu, barulah Mei 2005, Kiai kelahiran
Sumenep, Madura ini memulai produksi rokoknya bersama beberapa
santrinya. Alhasil, rokok yang sedianya dikonsumsi terbatas para jam’ah
tariqahnya, rokok ini kemudian dikembangkan secara massal dan
professional setelah mendapat respon yang positif dari masyarakat akan
kemujaraban khasiatnya serta ijin dari Pemerintah pada 23 Mei 2006.
Dengan kata lain, ada dua latar belakang yang menginspirasi lahir-nya rokok terapi ini.
Pertama,
pengembaraan spiritual yang diyakini sebagai petunjuk Allah SWT. Sebab,
sejak usia muda Kiai Abdul Malik adalah santri yang menekuni dunia
spiritualitas dalam rangka pencapaian ridla ilahi. Pengembaraan
spiritualnya dimulai sejak usianya masih 17 tahun. Ketika masih di
Madura, Kiai yang lahir 38 tahun silam ini gemar menimba ilmu-ilmu
spiritual kepada ulama-ulama besar.
Ketika
hendak menempuh masa kuliahnya pun Kiai Abdul MaIik meminta kepada
salah seorang gurunya, Habib Husain. Atas petunjuk sang guru, Kiai Abdul
Malik meneruskan pendidikannya di jurusan teknik elektro Institut
Teknologi Nasional (ITN) Malang. Selain intens berguru kepada Habib
Husain, dunia spiritual Kiai yang juga insinyur ini pun ditempa oleh
Prof. Dr. Kadirun Yahya dari Medan.
Setelah
lulus, sembari bekerja sesuai dengan diskursus ilmu yang dimilikinya,
Kiai Abdul Malik juga tetap berguru kepada Habib Husain dengan
istiqamah. Barulah sejak 2003, secara resmi Kiai Abdul Malik didaulat
sebagai pengganti almarhum Habib Husain untuk menjadi Mursyid Tariqah
Naqsyabandiyah Al-Husainiyah hingga sekarang.
Kedua,
karena pengalaman medis Kiai Abdul Malik. Sejak 1996 Kiai Abdul Malik
mendapat amanat dari Habib Husain untuk mengentaskan selalu membantu
meringankan beban orang miskin dan anak yatim sesuai kemampuan. Karena
salah satu kemampuannya adalah keahlian pengobatan alternatif, Kiai
Abdul MaIik mulai membuka diri untuk senantiasa membantu pengobatan
secara gratis kepada masyarakat kurang mampu dan mengasuh anak-anak
yatim. Dari pengalaman inilah Kiai Abdul Malik merealisasikan ilham yang
diterimanya dengan meracik ramuan tradisional dikombinasikan dengan
tembakau yang kemudian berbentuk rokok terapi ini.
Dengan dilandasi kemampuan dalam
pengetahuan di bidang tanaman Herbal dan pengobatan non medis, maka KH.
Abdul Malik menciptakan rokok rokok Sin tanpa bahan kimia dengan
mengganti Sauce kimia (alkohol, pengawet, Candu, aroma, pemanis, dan
lain-lain) dengan 17 macam ramuan Herbal, Ismul A’dhom sebanyak 3456
kali yang menghasilkan gelombang pendek dan doa-doa khusus, sehingga
rokok Sin mengeluarkan aroma alami, kenikmatan yang sangat luar biasa,
serta sesuatu yang tidak bisa terjangkau oleh akal manusia.
Merek dan logo Sin sudah dipatenkan pada
tahun 2005. Merek Sin di ambil dari kata Thursina (gunung Sinai)
berdasarkan petunjuk yang di dapat setelah melakukan sholat Tahajjud,
yaitu surat al-Baqarah ayat 63 :
“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil
janji dari kamu dan Kami angkat gunung (Thursina) di atasmu (seraya kami
berfirman) : “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan
ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa.”
Uji Kadar “Nikotin”
Kadar “Nikotin rokok Sin” sangat rendah,
bahkan dinyatakan mendekati 0%. Pada Rokok Sin, efek negatif yang
ditimbulkan oleh nikotin sudah dinetralisir oleh kombinasi bahan-bahan
herbal lainnya yang 100% murni herbal, tanpa bahan kimia
Uji Kadar “Tar”
Nilai “TAR” pada rokok Sin adalah ramuan
jamu terapi kesehatan yang membantu mengurangi racun dalam paru-paru
dan mengeluarkannya dalam bentuk lendir, sehingga nafas terasa ringan



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !